A. PENDAHULUAN
Merencanakan Pelayaran, Penetuan Posisi dan Arah Haluan Kapal di Zona
Pantai merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi calon-calon pelaut, agar
sewaktu melakukan pelayaran telah memiliki ilmu yang berkenaan dengan
pelayaran. Untuk mempelajari bagaimana seorang pelaut dapat menentukan
posisi duga baik dari tempat tolak sampai ke titik tiba. Sebagian ilmu
penunjang dari keahlian ini adalah Ilmu Pelayaran Datar, Penentuan
Posisi dan Pelayaran, Olah Gerak Kapal dan Navigasi Elektronika.
Secara garis besar ilmu pelayaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang proses pelayaran kapal dari suatu tempat ka tempat
yang lain dengan aman, efisien dan efektif.
Banyak hal yang harus diketahui selama mempelajari ilmu pelayaran yang
menyangkut penentuan posisi kapal serta arah haluan. Terutama tentang
cuaca dan iklim atau dengan kata lain keadaan alur pelayaran disaat akan
melakukan pelayaran. Selain itu juga yang harus diketahui bagaimana
mempertahankan haluan kapal dalam keadaan aman dalam situasi menghadapi
angin dan gelombang atau dalam keadaan cuaca buruk. Dalam Ilmu Pelayaran
dapat dipelajari bagaimana cara melakukan tindakan-tindakan dalam
keadaan apapun.
Seperti menduga waktu tiba, tempat tiba, arah haluan yang digunakan dan
penentuan posisi kapal dengan membaring benda atau kapal. Apalagi ketika
akan melakukan baringan, seorang navigator akan melakukan perhitungan
matang termasuk menentukan waktu dan tempat tiba. Sehingga akan tercapai
tujuan pelayaran dengan aman.
1. Navigasi dan Penentuan Posisi
Dalam ilmu pelayaran sangat erat sekali hubungan antara Navigasi dan
Penentuan Posisi. Navigasi merupakan pedoman bagi nahkoda saat melayari
kapal, sedangkan Penentuan Posisi Kapal sangat membutuhkan alat-alat
navigasi. Adapun yang harus diketahui dalam mempelajari tentang
alat-alat navigasi adalah mengenal alat-alat serta fungsi daripada alat
tersebut.
Contoh alat-alat navigasi digunakan di kapal :
1. KOMPAS
2. GPS
3. SONAR
4. FISH FINDER
5. SEXTAN
6. RADIO
7. RADAR
8. PERUM
9. TOPDAL
10. Dll
Selain dari pada itu peralatan yang juga dibutuhkan dalam pelayaran adalah sebagai berikut :
1. Katalog peta
2. Peta laut
3. Daftar pasang
4. Daftar arus pasang
5. Mistar jajar
6. Penggaris segitiga
7. Jangka semat
8. Pensil
9. Karet penghapus
10. Dll
Alat Navigasi merupakan peralatan yang digunakan untuk penentu arah
pelayaran dan untuk menentukan posisi kapal. Dalam mempelajari Ilmu
Hitung Pelayaran tidak terlepas dari semua peralatan navigasi untuk
kepentingan pelayaran.
Merencanakan trek pelayaran harus dimulai dari perhitungan pelayaran
yang telah digambarkan pada peta laut, kemudian diprogramkan pada alat
navigasi seperti GPS sebagai pedoman arah haluan kapal untuk menuju
tujuan pelayaran. Semua trek pelayaran sudah terencana secara teliti
untuk mengefisienkan alur pelayaran dan sudah termasuk perhitungan
pengaruh arus dan angin.
2. Merencanakan Pelayaran
Seorang navigator bertugas membuat rencana pelayaran dengan matang tepat
dan efisien. Semua persiapan dan peralatan yang dibutuhkan benar-benar
lengkap, sehingga tujuan pelayaran dapat dicapai dengan tepat dan benar.
Dalam ilmu pelayaran banyak hal yang perlu diketahui. Para ahli
pelayaran mengatakan “bahwa sesungguhnya kapal berlayar sebenarnya
diatas peta”. Maksudnya adalah semua perencanaan pelayaran telah
direncanakan pada peta mulai dari tempat tolak sampai ke tempat tiba
dengan selamat, aman dan tepat waktu.
Hal-hal yang penting harus diperhatikan sebelum berlayar adalah keadaan
arus, angin, gelombang dan data pasang. Kemudian penetapan tujuan
pelayaran dengan menentukan haluan serta ketetapan waktu pelayaran.
Beberapa hal penting sekali digunakan untuk kepentingan pelayaran antara lain :
a. Menghitung waktu lamanya pelayaran mulai dari tempat tolak ke tempat tiba
b. Menentukan posisi koordinat tempat tolak dan tempat tiba
c. Menentrukan jauh antara tempat tolak dan tempat tiba
d. Memperhitungkan perubahan haluan selama pelayaran
e. Menentukan haluan dan melukiskannya pada peta laut
f. Mengestimasikan waktu tiba
g. Menggunakan alat Navigasi Elektronika seperti : Radar, Sonar dan GPS sebagai pedoman selama pelayaran
h. Menerapkan Peraturan Navigasi dan Hukum Pelayaran.
3. Menentukan Posisi Kapal
Penetuan posisi kapal selama pelayaran sangatlah penting, ini merupakan
sebagai sumber informasi bagi kapal lain maupun stasiun navigasi.
Sehingga selama perjalanan kapal dapat dikontrol keberadaannya dan
terhindar dari tubrukan di laut.
Posisi kapal dapat diketahui dengan menggunakan alat navigasi GPS
(Global Potition System), dimana alat ini dapat memberikan informasi
tentang keberadaan kapal dengan posisi yang tepat menurut perhitungan
satelit sesuai dengan posisi koordinat. Kemudian dapat digambarkan pada
peta laut sesuai dengan posisi yang tertera pada GPS tersebut. Untuk
mengetahui posisi kapal pada peta dengan cara menandai titik koordinat
yang terdapat pada GPS dan mencocokan pada peta, kemudian titik tersebut
ditandai serta melukiskan arah haluan kapal, sehingga akan terlihat
jelas pada peta dimana posisi kapal dan kemana arah haluan kapal.
Apabila semuanya sudah diketahui maka posisi kapal serta arah haluan
kapal dapat diinformasikan ke pusat stasiun navigasi ataupun ke kapal
lain.
4. Menentukan Arah Haluan Kapal
Yang dimaksud dengan arah haluan kapal adalah arah yang ditempuh oleh
kapal selama proses pelayaran. Haluan penting sekali ditetapkan, sebab
dengan menentukan haluan kapal maka arah kapal dapat diketahui kemana
kapal akan berlayar.
Haluan dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
• Haluan Loxodrom (haluan garis lurus) : garis haluan yang memotong derajah dengan sudut-sudut yang tidak sama besarnya.· Berlayar dengan haluan loxodrom berarti berlayar dengan haluan yang tetap.
· Haluan
Orthodrom (haluan lingkar besar) : haluan yang memotong derajah-derajah
dan jajar-jajar dengan sudut yang tidak sama besarnya. Berlayar dengan
haluan orthodrom berarti berlayar dengan haluan yang selalu
berubah-ubah. Pada peta Mecator haluan orthodrom ini digambarkan sebagai
garis lengkung. Dari gambar ini akan terlihat arah haluan dari tempat
tolak ke tempat tiba pada gambaran bumi.
B. MERENCANAKAN TREK PELAYARAN
- Dasar Dasar Navigasi
Kata
Navigasi berasal dari “NAVIS” yang maksudnya adalah “a ship dan Agere”
yang artinya “to move or to direct”. Maka dapat diambil pengertian bahwa
Navigasi adalah proses langsung dalam pelayaran yang dapat memandu
selama pelayaran berlangsung.
Alat Navigasi terdiri dari :
1. Navigasi Manual
2. Navigasi Elektronik
Semua
alat Navigasi sangat diperlukan untuk kepentingan pelayaran, karena
alat navigasi dapat memandu navigator diwaktu dan tempat selama
pelayaran berelangsung.
Alat Navigasi Manual adalah sebuah alat navigasi yang dioperasikan secara manual atau tradisional
a. Beberapa
contoh alat Navigasi Manual yang sesuai dengan aturan dan ketentuan
SOLAS & PROTOKOL serta Resolusi IMO seperti dibawah ini:
- Pelorus
- Penjera celah dan Benang
- Semat bayangan
- Pesawat baring Thomson
- Perum
Sedangkan
alat Navigasi elektonok adalah alat navigasi yang pengoperasiannya
memakai system elektronika dan langsung berhubungan dengan satelit.
b. Beberapa contoh alat navigasi elektronika :
· Radar
· RDF
· GPS
· SATNAV
· SONAR
· ECHP SOUNDER
· OMEGA, dll
2. Perkembangan Alat Navigasi Elektronik
RADAR pertama kali dikembangkan sebagai sebuah pesawat “ detesting and ranging target” pada waktu perang.
DECCA
& LORAN menggunakan sistim pancaran radio signal yang dikirim oleh
stasiun-stasiun pemancar tertentu. Dengan pesawat penerima di kapal,
seorang navigator dapat mengukur perbedaan waktu penerima penerimaan
signal dari dua stasiun pemancar untuk kemudian diperoleh posisi kapal.
GPS
adalah merupakan alat navigasi yang mampu menentukan posisi kapal yang
juga dianggap paling akurat, dan juga mampu untuk menjangkau seluruh
permukaan bumi.
ECHO
SOUNDER & DOPPLER LOG adalah alat navigasi yang mampu mendekti
keadaan dibawah perairan, baik topografi, keadaan suhu maupun kedalaman
perairan tersebut.
LORAN dapat dikatakan sebagai navigasi jarak jauh berdasarkan “system navigasi hyperbola”.
Hyperbola
tersebut merupakan tempat kedudukan semua titik pada suatu bidang datar
yang mempunyai perbedaan jarak yang sama antara dua titik tetap atau
titik api. Pada LORAN yang dimaksud dengan 2 titik tetap tersebut adalah
stasiun pemancar yang dinamakan MASTER dan SLAVE seperti pada Gambar
dibawah ini
BASE LINE BASELINE
8 8
M S
CENTRE LINE
Garis
yang menghubungkan Master dan Slave dinamakan garis alas yang disebut
dengan BASE LINE. Pada pesawat LORAN garis ini berjarak ratusan
kilometer misalnya 900 Km.
· LORAN = Long Range Navigator
· RADAR = Radio Detection Ranging
· SONAR = Sound Navigation Ranging
· GPS = Global Position System
· RDF = Radio Direction Finding
· SATNAV = Satelit Navigation
1. Prinsip Kerja Alat Navigasi
Alat
Navigasi sangatlah penting peranannya untuk kepentingan pelayaran,
sebab alat navigasi merupakan sebuah alat yang dapat membantu para
Nahkoda atau jurumudi agar arah atau tujuan pelayaran dapat ditentukan
secara tepat dan efisien.
Adapun prinsip kerja alat-alat navigasi terserbut antara lain adalah :
1. Radar
Sebuah
pemancar Radar kapal maupun darat akan menghasilkan pulsa gelombang
pendek dari gelombang-gelombang radio dan pancaran pulsa gelombang
tersebut diarahkan pada area tertentu (melalui Scanner Radar), apabila
salah satu gelombang radio dari pulsa-pulsa itu mengenai suatu target
sebagian energi ini akan dipantulakan oleh kapal tersebut ke segala
arah. Termasuk dikembalikan kearah kapal yang memancarkan gelombang tadi
.
2. RDF
Bila
sebuah kumparan ditempatkan pada sebuah magnet maka pada kumparan
tersebut akan diinduksikan tegangan listrik. Gelombang-gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh antena pemancar yang dialiri oleh arus bolak balik (AC) di stasiun pemancar juga akan menginduksi kumparan sehingga terjadi tegangan listrik
3. Sonar
Prinsip
kerja Sonar adalah memberikan informasi akurat dengan cara mengirimkan
gelombang magnetik dari transmitter ke target pada permukaan dasar
perairan dan mengembalikan bunyi gelombang dalam waktu tertentu dan
diterima kembali oleh receiver , maka pada layar monitor akan terbaca gambaran dasar perairan
4. GPS (Global Position System)
Prinsip
kerjanya adalah menentukan posisi kapal, dimana pada alat ini dapat
memberikan informamsi keberadaan kapal pada posisi sebenarnya menurut
garis lintang dan bujur bumi. GPS dapat menentukan posisi kapal dalam
tiga dimensi yaitu Latitude, Longitude dan Altitude diatas permukaan
perairan.
Tugas :
1. Jelaskan peranan alat Navigasi untuk kepentingan pelayaran
2. Jelaskan perbedaan antara alat navigasi manual dengan navigasi elektronika
3. Terangkan prinsip kerja alat-alat navigasi yang anda ketahui (minimal 3 macam alat)
4. Jelaskanlah fungsi alat navigasi Radar, GPS, Sonar dan RDF
5. Terangkanlah apa itu Navigasi ?
4. Arah Mata Angin
Mata
angin merupakan mawar pedoman pada peta pelayaran yang sangat penting
peranannya. Mata angin merupakan gambaran arah pada bagian-bagian bumi,
penunjukan tersebut adalah menentukan arah seperti Utara, Timur, Selatan
dan Barat. Arah-arah tersebut sudah tergambar pada alat navigasi
seperti Kompas, dimana kompas merupakan sebuah alat untuk menentukan
pedoman arah (haluan) kapal saat berlayar.
Para
pelaut harus mampu membaca arah mata angin yang terdapat pada kompas
dan peta laut. Arah yang ditunjukan pada kompas telah ditetapkan menurut
perhitungan haluan kapal pada peta laut. Sehingga jurumudi kapal atau
nahkoda akan mengikuti haluan kapal yang dilukiskan pada peta, agar
pelayaran aman dan tepat waktu sesuai degan target yang telah
ditetapkan
Angka
– angka terdapat pada kompas sesuai dengan angka-angka yang ada pada
mawar pedoman pada peta. Mata angin akan menggabarkan besaran-besaran
sudut yang dibentuk oleh arah-arah mata angin. Seperti contoh dibawah
ini :
Utara - Timur membentuk sudut = 90°
Utara - Selatan membentuk sudut = 180°
Utara - Barat membentuk sudut = 270°
Utara - Utara membentuk sudut = 360° atau 0°
Keempat
arah mata angin tersebut adalah arah sejati, artinya arah-arah mata
angin yang menjadi pedoman untuk menentukan haluan pada kapal. Sehingga
apabila haluan kapal menuju ke arah Utara Sejati dengan derajah 0° atau 360° disebut Haluan Sejati, begitu juga pada arah yang lainnya seperti Haluan Barat Sejati , Timur Sejati dan Selatan Sejati.
Menjangka Peta
Tujuan
menjangka peta adalah untuk menentukan tempat kedudukan kapal pada
peta. Baik dengan cara posisi duga maupun posisi yang diperoleh dari
suatu baringan benda darat dan angkasa.
Penentuan
posisi duga dapat dilakukan dengan cara menjangka jarak tempuh selama
waktu yang dikehendaki pada garis haluan yang dihitung dari posisi
pertama.
Contoh :
untuk
mendapatkan nilai jarak tempuh kapal , misalnya posisi awal pada pukul
10.00 di peta, diketahui kecepatan kapal (V) 10 knot (mil/jam).
Tentukan jauh kapal berlayar dan gambarkan posisi kapal pada pukul 11.00
( satu jam berikutnya) !
Jawabnya : S (jarak tempuh) = kecepatan (mil/jam) x waktu (jam)
S = V x T
Jarak tempuh (S) = 10 mil/jam x 1 jam " S = 10 mil.
Maka
jangkakan dari posisi pukul 10.00 sejauh 10 mil sejajar dengan haluan
kapal pada peta kearah pukul 11.00. seperti gambar dibawah ini :